24 Mei 2011

perkembangan dan pertumbuhan

A. PERKEMBANGAN JASMANI
Sejak lahir, jasmani seseorang terus tumbuh berkembang. Baik dalam bentuk dan ukuran badan, maupun daya kerjarnya. Perkembangan ini berjalan terus sampai menjadi dewasa, (sekitar umur 25 tahun). Akan tetapi, perkembangan jiwa seseorang, di antaranya perkembangan kecerdasan,

i tidak berhenti dalam umur 25 tahun, mungkin masih dapat berlangsung terus sesuai dengan kemampuan masing-masing. Pertumbuhan jasmani dan kecerdasan seseorang dipengaruhi beberapa faktor atau keadaan, sebagai berikut.
1. Faktor Keturunan
Bila orang tuanya besar, mungkin sekali anak-anaknya juga besar. Kalau orang tuanya tinggi, anaknya juga tinggi. Kalau orang tuanya pandai, anaknya jaga cerdas. Walaupun menurut hukum keturunan (hukum genetika), tidak selalu dapat demikian halnya.
2. Faktor Pembawaan
Perkembangan seseorang sudah ditentukan selama di dalam kandungan. Misalnya ada anak­anak yang lahir dengan kelainan-kelainan pada bagian tubuhnya, seperti busung kepala atau hydrocephalus, bibir sumbing, langit-langit yang terbelah, perkembangan jaringan otak yang tidak sempurna, dan macam-macam cacat jasmani lainnya.
3. Faktor Luar
Faktor luar ini penting sekali diperhatikan. Jika faktor keturunan dan pembawaan manusia tidak dapat berbuat banyak, pada hakekatnya dapat mengendalikan faktor luar yang sangat berpengaruh bagi perkembangan jasmaninya.
Faktor luar yang perlu mendapatkan perhatian adalah sebagai berikut.
a. Keadaan Gizi
Kualitas gizi manusia  sejak di dalam kandungan dan pada masa-masa pertumbuhan selanjutnya
mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan jasmani dan kecerdasan. Para ahli berpendapat bahwa kekurangan protein atau zat putih telur pada waktu anak-anak dapat mengakibatkan pertumbuhan kecerdasan terhambat/terganggu.
b. Gangguan Kesehatan
Anak-anak yang Bering sakit sudah tentu akan terganggu pula pertumbuhan badannya. Lebih ­lebih penyakit yang menahun.
c. Rangsangan Dengan latihan-latihan jasmani atau berolahraga akan dirangsang untuk tumbuh menjadi
lebih kuat dan sehat. Orang-orang yang kurang gerak jasmaninya akan menjadi lemah dan tidak tahan menghadapi serangan berbagai penyakit.
tabel hubungan antara umur, berat badan, dan tinggi badan

Umur Tahun Laki-laki Perempuan
Berat (Kg) Tinggi (Cm) Berat (Kg) Tinggi (Cm)
Lahir 3,0 50,0 3,0 50,0
1 Tahun 8,1 71,3 7,6 71,3
2 Tahun 9,6 79,4 9,3 78,4
3 Tahun 11,4 86,4 11,0 85,3
4 Tahun 13,0 93,5 12,6 92,5
5 Tahun 14,4 101,9 14,2 100,0
6 Tahun 15,8 108,8 16,2 105,7
7 Tahun 16,6 109,5 16,7 109,5
8 Tahun 18,9 114,1 17,5 114,5
9 Tahun 20,9 117,0 20,0 120,4
10 Tahun 22,0 125,1 21,9 125,9
11 Tahun 23,9 128,2 24,7 129,6
12 Tahun 26,9 131,5 28,4 136,8
13 Tahun 29,1 137,4 32,6 141,4
14 Tahun 33,0 143,0 37,0 146,8
15 Tahun 40,0. 151,3 40,6 149,8
16 Tahun 43,3 157,2 42,5 152,2

B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH
pertumbuhan dan perkembangan mempengaruhi dan dipengaruhi (interaction) dengan keputusan-keputusan yang diambilnya setiap seat, sehingga merupakan suatu proses yang dinamis. Memang ada beberapa tahap (stadium) tertentu di dalam proses pertumbuhan dan perkembangan, tetapi setiap orang yang tumbuh dan berkembang dipengaruhi oleh faktor-faktor keturunan, lingkungan dan pengalaman-pengalaman pribadi.
1. Umur 6 - 14 Tahun:
a. Perkembangan Jasmani
1) Perkembangan jasmani relatif lambat daripada perkembangan pada usia sebelumnya.
2) Adanya pertumbuhan bola mats, sehingga ada kemungkinan terjadinya gangguan penglihatan pada mass ini.
3) Kerangka tulang belakang serta ligament  masih lemah, sehingga perlu dijaga sikap duduk dan berdiri yang baik.
4) Masa pubertas yang terjadi pada Ahir masa ditandai dengan adanya pertumbuhan badan yang sangat cepat.
5) Telah tampak tanda - tanda permulaan  masa adolesensia (masa remaja), pada anak laki-laki suara membesar dan  paza anak perempuan  membesarnya buah dada serta haid pertama.
6) Perkembangan jasmani sangat dipengaruhi  lingkungan mental dan sosial.
b. Perkembangan jiwa- emwa- sosial dan intelek
1) Mulai belajar menghitung  membaca menulis, mengadakan konsepsi, simbolisasi dan komunikasi.
2) Dimulai suatu perkembangan kepribadian sosial" dan mulai menyadari konsep-konsep hidup, (canciepm moralkas dan norma kehidupan).
3) Pada masa pubertas (12 - 14), energik, meluap-luap, avonturisme dan hubungan dengan orang lain masih canggung.
4) Nilai religi (agama), etik dan estetika belum mendalam.
c. Kebutuhan (requirements)

  • a. Jumlah mak;2nin yang cukup serta mempunyai nilai gizi yang tinggi.
  • b. Latihan-brihan jasmani dan istirahat yang cukup serta teratur.
  • C. Tindakan-tindakan pencegahan penvakit.
  • d. Di dalam dan di luar lingkungan keluarga (sekolah, kepramukaan dan sebagainya), perlu diberi kesempatan untuk  dapat mengembangkan kepribadiannya yang meliputi segi sosial dan moral.

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi
1) Problem gizi v-ang ancara lain disebabkan faktor emosional.
2) Penyakit.
3) Problem 919, berupa antara lain malloclussion, dan crowding.
4) Kontak lingkungan lebih lugs, sehingga dapat menimbulkan konflik-konflik, karena perubahan-perubahan yang dialaminya.

2. Masa Adolesensia (Masa Remaja)
a. Perkembangan Jasmani
1) Fangs, organ-organ endoktrin telah mencapai kesempurnaan.
2) Penambahan jaringan lemak di bawah kulit (subkutan) lebih banyak pada wanita daripada anak laki-laki.
3) Jaringan otot-otot pada anak laki-laki lebih berkembang daripada jaringan otot pada anak perempuan.

b. Perkembangan jiwa, emosi, sosial dan intelek
1) Faktor yang penting lalah perhatian terhadap seks, yang mempengaruhi hubungan dengan kawan dari jenis kelamin yang lain.
2) Pernikiran sudah kritis, juga terhadap kewibawaan orang tuanya.
3) Emosi belum mencapai suatu stabilises, tertentu dan perlu adanya simpati dan nasehat­nasehat.
4) Mulai memisahkan diri dari orang tua dan mencari pergaulan dengan Leman-Leman sebayanya.
5) Ada aktivitas dan eksperimental social.
6) Melalui proses identifikasi dan imitasi, dibangkitkan dan dikembangkan cita-cita muluk dan aspirasi-aspirasi yang tinggi, dan perlu adanya "identification figure" yang baik.

1 komentar: