Diabetes melitus adalah penyakit yang paling banyak komplikasinya, mulai
dari kerusakan saraf sampai gagal ginjal. Meski belum ada obatnya,
namun diabetes sebenarnya mudah dicegah.
Dari seluruh jenis
diabetes, jumlah penderita diabetes tipe-2 atau diabetes melitus adalah
yang paling banyak, yakni mencapai 90-99 persen. Pola makan yang buruk
dan kegemukan merupakan faktor risiko yang menyebabkan diabetes melitus.
Biasanya penyakit ini diderita orang dewasa.
Olahraga aerobik
yang dikombinasikan dengan latihan beban ternyata cukup efektif untuk
meningkatkan massa otot, yang sangat penting untuk metabolisme dan
sensitivitas insulin.
Dalam penelitian yang dilakukan terhadap
lebih dari 32.000 pria diketahui, mereka yang melakukan latihan beban
sedikitnya selama dua setengah jam setiap minggu, risikonya terkena
diabetes 34 persen lebih rendah.
"Riset sebelumnya menunjukkan
bahwa olahraga aerobik bermanfaat untuk mencegah diabetes, tetapi belum
ada studi epidemiologi yang melihat manfaat latihan angkat beban. Dari
studi ini terungkap bahwa latihan beban punya manfaat tersendiri," kata
Dr.Frank Hu, profesor nutrisi dan epidemiologi dari Harvard School of
Public Health.
Menggabungkan latihan beban dengan olahraga
aerobik berkaitan dengan penurunan risiko diabetes sampai 59 persen.
"Pesan utama dari penelitian ini adalah mengombinasikan dua jenis
olahraga ini punya manfaat lebih besar," kata Hu.
Selain bersifat
mencegah, latihan olahraga secara rutin juga menguntungkan penderita
diabetes. Mereka yang aktif secara fisik lebih jarang menderita
komplikasi penyakit kardiovaskular.
Para penderita diabetes juga
disarankan untuk melakukan upaya penurunan berat badan, khususnya lemak
tubuh, melalui olahraga karena akan meningkatkan kepekaan sel akan
insulin sehingga gula pun akan lebih mudah masuk ke sel yang menyebabkan
gula darah akan turun