Bila Anda sudah lama berolahraga tetapi tak kunjung merasakan hasilnya,
bisa jadi hal-hal ini menjadi penyebab latihan Anda sia-sia. Dengan
mengetahui kebiasaan buruk berikut, olahraga Anda akan menjadi lebih
efektif dan mulai menghasilkan manfaat nyata bagi tubuh.
1. Tidak pemanasan
Pelatih
olahraga manapun pasti akan memberi tahu Anda bahwa pemanasan yang
efektif dan memadai amat penting dalam latihan, khususnya latihan yang
dinamis. Olahraga demikian membutuhkan gerakan dengan pola yang tepat.
"Tidak
melakukan pemanasan dapat mengurangi efektivitas latihan dan
meningkatkan risiko cedera," ujar pelatih asal New York, Nick Ebner. Ia
menambahkan, otot menjadi tidak cukup lentur sehingga berpotensi robek.
Itu berarti membutuhkan waktu pemulihan yang amat lama.
2. Makan tidak cukup
"Jumlah asupan yang Anda masukkan ke dalam tubuh akan menentukan respon pelatihan," ujar Ebner.
Asupan
penting sebelum olahraga, karena akan menjadi energi dalam tubuh.
Misalnya, jika Anda ingin membentuk otot, Anda harus menambah asupan.
Selain itu, jika ingin menurunkan berat badan, tak setiap makanan bisa
disantap. Tanpa adanya energi untuk dibakar, tubuh akan beralih
menggunakan sumber yang ada, yakni protein otot.
3. Tidak melakukan latihan dengan gerakan berlawanan
Ketika
berolah raga, banyak pelatih menyarankan untuk melakukan latihan dengan
gerakan berlawanan. Misalnya, jika Anda melakukan gerakan mendorong,
maka Anda melakukan gerakan menarik setelahnya.
Mengabaikan
gerakan tertentu dan kelompok otot (paling sering punggung, lutut, dan
pinggang belakang) dapat menimbulkan ketidakseimbangan.
"Ketidakseimbangan
otot dapat memicu cedera berlebih, seperti robeknya sendi lutut. Itu
akan membuat Anda tidak bisa datang ke gym minimal selama sembilan
bulan," kata Ebner.
Sembilan bulan tanpa olahraga? Itu berarti upaya latihan Anda akan diulang dari awal.
4. Latihan dalam gerakan terbatas
Menurut
Ebner, dalam latihan pembentukan otot, repetisi parsial atau berlatih
dalam gerakan terbatas dapat menyebabkan kekuatan dan mobilitas
terbatas. Ia juga memperingatkan, ketika Anda menggunakan beban berat
lebih dari rentang berat yang biasa Anda pilih, Anda akan memiliki
risiko cedera lebih besar.
Risikonya adalah bisa mengalami robek
pada ligamen lutut saat latihan. Ebner menuturkan, hal itu terjadi
karena orang tersebut tidak melakukan squat penuh dan mendalam.
Karenanya, dia tidak terbiasa menggunakan lututnya untuk menyeimbangkan
tubuh selama bergerak selain squat sebagian.
5. Latihan terlalu lama
Respon
fisiologis saat berlatih adalah dilepaskannya hormon tertentu dalam
aliran darah, seperti testosteron dan dopamin. "Latihan lebih dari 45
sampai 55 menit per latihan dapat menjadikan tubuh dalam kondisi hormon
negatif," lanjut Ebner.
Hal itu terjadi bila Anda latihan di gym
selama berjam-jam, mengambil terlalu banyak kelas, lalu angkat beban
atau lari di atas treadmill untuk membakar sebanyak mungkin kalori.
Latihan
terlalu banyak dapat memicu kelelahan adrenalin hingga pengurangan
performa tubuh dalam jangka panjang. Hal di atas bila dilakukan secara
tersendiri atau pun bersamaan, akan berdampak buruk pada tujuan Anda.
6. Latihan terlalu sering
Anda bisa latihan 30 menit dalam sehari, tujuh hari dalam satu minggu, tetapi tak kunjung mendapat hasil yang Anda inginkan.
Ini karena adaptasi terjadi dalam waktu pemulihan.
Tak
peduli secepat apa Anda ingin menambah 4,5 kg otot atau menurunkan
berat badan usai melahirkan, olahraga terus menerus tidak akan
berpengaruh. Anda harus membiarkan tubuh pulih dan kembali ke dalam
kondisi stabil, sehingga dapat membentuk otot atau membakar lemak secara
efektif sesuai yang Anda inginkan. Ini berarti, berikan jeda pada tubuh
seusai berolahraga paling tidak satu hari sebelum memulai latihan lain.
7. Kurang tidur
Kita
tahu bahwa tidak akan ada cukup waktu untuk melakukan semua hal, namun
penting untuk beristirahat di jam normal. Tidur amatlah penting.
"Hormon
tertentu, yang terpenting yakni hormon pertumbuhan dan IGF-1 yang dapat
membantu membakar lemak dan membentuk otot, aktif saat kita tidur.
Bukan saat kita sedang terjaga," tutur Ebner.
8. Bermain ponsel
Tinggalkan
ponsel Anda di loker. Jika Anda ingin menggunakannya untuk mendengarkan
musik saat latihan, nyalakan airplane mode. Bermain ponsel dapat
memperpanjang waktu istirahat, yang menyebabkan sistem syaraf Anda
kembali ke kondisi stabil. Jika sistem syaraf kembali stabil, Anda tidak
siap untuk mengangkat beban, sehingga amat berisiko.
Salah satu
efeknya adalah jumlah repetisi dalam latihan Anda akan berkurang,
bahkan menghancurkan efek singkat dari latihan. Jika ini terus menjadi
kebiasaan, tubuh Anda tidak akan mengalami perubahan.
9. Mengobrol terlalu banyak
Anda
berada di gym untuk mengubah tubuh dan hidup atau mencari teman? Teman
satu latihan memang baik untuk menambah motivasi dan tanggung jawab.
Akan tetapi, terlalu banyak mengobrol saat latihan akan menurunkan
metabolisme atau proses pembakaran lemak, sehingga mempengaruhi latihan
Anda.
"Ketika interval istirahat meningkat, tubuh akan mulai tenang dan melambatkan metabolisme," kata Ebner.
Mengobrol
saat melakukan squat dan mengalihkan fokus Anda dari latihan juga akan
membahayakan diri Anda, sehingga berpotensi cedera. Jika ingin mengobrol
dengan teman Anda, lakukanlah dengan singkat saat istirahat.
10. Mengikuti latihan orang lain
Ini
salah satu cara yang sebenarnya berbahaya untuk dilakuka karena belum
tentu latihan orang lain tepat untuk tubuh dan tujuan Anda.
Anda
tidak bisa begitu saja ikut-ikutan melakukan latihan yang teman Anda
lakukan. Sebagai seorang pelatih, Ebner sudah sering melihat hal seperti
ini.
"Hanya karena itu terlihat keren, bukan berarti Anda siap melakukannya," tukasnya.
Anda
siap membawa latihan ke tahap berikutnya? Buang kebiasaan-kebiasaan
buruk ini dan perhatikan perkembangan olahraga Anda selanjutnya.
(Purwandini Sakti Pratiwi) dikutip dari http://health.kompas.com/read/2015/02/07/100000923/10.Hal.yang.Membuat.Olahraga.Sia-sia?utm_source=health&utm_medium=cpc&utm_campaign=artbox